Breaking News
- PSS Sleman Diterjang Hujan, Cleberson Absen Berat dampak Cedera Parah
- Peluang SF Hariyanto Menguat di Golkar dan Gerindra Setelah Tidak Terdaftar di Bursa DPD PDI Perjuan
- KPU Riau Intensifkan Pengawasan: Kawal Tujuh KPU Daerah di MK
- Effendi Simbolon Usulkan Megawati Mundur dari Posisi Ketua Umum PDIP, Ini Pendapat Andreas Hugo Pare
- Agenda Hari Ini: Sidang PHPU untuk Kuansing dan Pekanbaru
- Prestasi Gemilang: KPU Riau Dibanjiri Penghargaan
- Semakin Kuat: Peluang SF Hariyanto Merapat ke Golkar dan Gerindra Riau Setelah DPD PDI Perjuangan
- Foto Hasto Kristiyanto Hilang dari Situs DPP PDIP Setelah Jadi Tersangka KPK
- Repol Sambut Positif Pencalonan Parisman Ikhwan untuk Ketua Golkar Riau
- Hasto Kristiyanto Angkat Suara Setelah Jadi Tersangka KPK: Isu Aspirasi Masa Jabatan 3 Periode
BRI Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, Serahkan Rp10,88 Triliun ke Kas Negara
BRI Laksanakan Pembayaran Dividen Interim Rp20,33 Triliun, Setor Rp10,88 Triliun ke Negara

JAKARTA (SuaraMedan.id) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kontribusi nyata bagi negara dengan mentransfer dividen interim sebesar Rp10,88 triliun. Pembayaran tersebut merupakan bagian dari total dividen interim BRI yang mencapai Rp20,33 triliun, yang setara dengan Rp135 per lembar saham. Pembayaran dividen ini dilakukan pada Rabu, 15 Januari 2025.
Dalam struktur kepemilikan saham, negara memegang 53,51% atau sekitar 80,61 miliar saham BRI, sedangkan publik memiliki 46,49% atau sekitar 70,04 miliar saham. Dari total dividen yang dibayarkan, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik memperoleh Rp9,45 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BRI memiliki kewajiban untuk menyetorkan dividen kepada negara. "Laba yang diperoleh perusahaan bukan hanya hak pemegang saham, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan nasional," ujarnya. Menurut Sunarso, pembayaran dividen ini menunjukkan bahwa sebagian besar laba BRI kembali ke negara untuk mendukung berbagai program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pembagian dividen interim BRI tahun 2024 didasarkan pada kinerja keuangan perusahaan per 30 September 2024, di mana BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,36 triliun. Sunarso juga menambahkan bahwa pembagian dividen ini mencerminkan pencapaian BRI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid, didukung oleh modal dan likuiditas yang cukup. Pada September 2024, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tercatat sebesar 26,76%, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada tingkat yang sehat, yakni 89,18%.
Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasar modal, tetapi juga menggambarkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan. Dengan fundamental yang kuat, BRI tetap optimis dapat terus memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments