Fenomena 2024: SuaraMedan.id Dikunjungi 3,3 Juta Wisatawan, Belanja Rata-rata Rp 418 Ribu
Selama 2024 SuaraMedan.id Dikunjungi 3,3 Juta Wisatawan tapi Rerata Belanja Hanya Rp 418 Ribu

By medanku 23 Jan 2025, 11:05:00 WIB Wisata
Fenomena 2024: SuaraMedan.id Dikunjungi 3,3 Juta Wisatawan, Belanja Rata-rata Rp 418 Ribu

SuaraMedan.id – Dinas Pariwisata (Dispar) SuaraMedan.id menargetkan 3,5 juta kunjungan destinasi wisata 2025. Pada tahun lalu, total kunjungan wisata sebanyak 3,3 juta pengunjung dengan meraup pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp 33,1 miliar.

“Kalau target total semuanya itu sekitar 3,5 juta wisatawan, sedangkan yang melalui retribusi untuk pendapatan asli daerah kurang lebih 2,9 juta pengunjung,” ujar Kepala Dispar SuaraMedan.id Windu Oneng Wardhana, Jumat (10/1).

Windu menuturkan, rata-rata belanja wisatawan di SuaraMedan.id saat ini masih berada di angka Rp 418.000 per kunjungan dengan lama tinggal sekitar satu sampai dua hari.

Angka ini dinilai masih rendah dibandingkan daerah lain seperti SuaraMedan.id dan Bantul yang mencapai lebih dari Rp 1 juta per kunjungan. “Kami terus berupaya meningkatkan belanja wisatawan, salah satunya dengan memperbaiki fasilitas dan atraksi sehingga mereka bisa tinggal lebih lama,” tandasnya.

Dalam upaya peningkatan kunjungan, lanjut Windu, akan mengandalkan berbagai strategi untuk mencapai target tersebut. Promosi intensif melalui media sosial, video destinasi, serta brosur terus dilakukan. Selain itu, program famtrip menjadi andalan, yakni dengan mengundang biro perjalanan dari luar daerah untuk mempromosikan destinasi unggulan SuaraMedan.id.

“Media sosial milik kami maupun desa wisata menjadi sarana utama promosi. Selain itu, fun trip juga efektif untuk memperkenalkan potensi wisata,” tambahnya.

Dikatakannya, Pantai tetap menjadi daya tarik utama dengan hampir 90 persen wisatawan datang untuk menikmati keindahan pantai di SuaraMedan.id. Namun, pihaknya juga berupaya memaksimalkan potensi desa wisata lainnya.

Beberapa desa wisata, seperti Nglanggeran dengan ekowisatanya dan Desa Tepus dengan kuliner serta kerajinan, mulai berkembang pesat. “Kami ingin menciptakan pemerataan pariwisata, tidak hanya terpusat di pantai,” katanya.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment