Breaking News
- PSS Sleman Diterjang Hujan, Cleberson Absen Berat dampak Cedera Parah
- Peluang SF Hariyanto Menguat di Golkar dan Gerindra Setelah Tidak Terdaftar di Bursa DPD PDI Perjuan
- KPU Riau Intensifkan Pengawasan: Kawal Tujuh KPU Daerah di MK
- Effendi Simbolon Usulkan Megawati Mundur dari Posisi Ketua Umum PDIP, Ini Pendapat Andreas Hugo Pare
- Agenda Hari Ini: Sidang PHPU untuk Kuansing dan Pekanbaru
- Prestasi Gemilang: KPU Riau Dibanjiri Penghargaan
- Semakin Kuat: Peluang SF Hariyanto Merapat ke Golkar dan Gerindra Riau Setelah DPD PDI Perjuangan
- Foto Hasto Kristiyanto Hilang dari Situs DPP PDIP Setelah Jadi Tersangka KPK
- Repol Sambut Positif Pencalonan Parisman Ikhwan untuk Ketua Golkar Riau
- Hasto Kristiyanto Angkat Suara Setelah Jadi Tersangka KPK: Isu Aspirasi Masa Jabatan 3 Periode
HMPV di Indonesia: Wamenkes Dante Harbuwono Tekankan Ketidakpanikan, Beda dengan COVID-19
HMPV di Indonesia, Wamenkes Dante Harbuwono: Berbeda dengan COVID-19, Jangan Panik
SuaraMedan.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir terhadap keberadaan Human metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Menurutnya, HMPV sudah ada sejak tahun 2001 dan biasanya meningkat di musim dingin di belahan Bumi Utara.
"HMPV di Indonesia ada, tapi jangan takut karena ini bukan hal baru. Kasus ini biasa meningkat di musim influenza," ujar Dante di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/1).
Dante menjelaskan bahwa pasien HMPV umumnya dapat sembuh dalam tiga hingga lima hari dengan perawatan yang tepat. Namun, kelompok tertentu seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kekebalan tubuh rendah, termasuk penderita HIV, perlu mendapatkan perhatian khusus karena risiko yang lebih tinggi.
"Kami tetap melakukan evaluasi melalui metode influenza-like illness (ILI). Jika terjadi peningkatan kasus ILI, langkah deteksi lebih lanjut akan dilakukan. Namun, hingga saat ini belum ada peningkatan kasus di Indonesia," tambahnya.
Dante juga menegaskan bahwa HMPV tidak sama dengan COVID-19. Perbedaan utama terletak pada faktor peradangan dan gumpalan darah yang menjadi penyebab tingginya angka kematian pada COVID-19. Sementara HMPV umumnya hanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti flu biasa.
"Masyarakat perlu tenang. Yang penting adalah menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, seperti yang dilakukan selama pandemi COVID-19," kata Dante.
Kondisi di Sumatera Utara
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memastikan belum ada laporan terkait kasus HMPV di wilayahnya, termasuk di ibu kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa HMPV belum menjadi ancaman serius di Indonesia.
"Kami terus memantau perkembangan kasus HMPV, tetapi hingga kini belum ada laporan di wilayah kami," ujar perwakilan Dinas Kesehatan Sumatera Utara.
Meskipun HMPV tidak menjadi ancaman serius, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan menjalankan kebiasaan sehat, seperti:
Mencuci tangan dengan sabun.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
Dengan langkah ini, masyarakat dapat tetap tenang menghadapi potensi risiko HMPV tanpa kepanikan yang berlebihan. Wamenkes juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan umum untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
"HMPV bukan pandemi seperti COVID-19. Tetap tenang dan jalankan protokol kesehatan dengan baik," tutup Dante.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments