Breaking News
- PSS Sleman Diterjang Hujan, Cleberson Absen Berat dampak Cedera Parah
- Peluang SF Hariyanto Menguat di Golkar dan Gerindra Setelah Tidak Terdaftar di Bursa DPD PDI Perjuan
- KPU Riau Intensifkan Pengawasan: Kawal Tujuh KPU Daerah di MK
- Effendi Simbolon Usulkan Megawati Mundur dari Posisi Ketua Umum PDIP, Ini Pendapat Andreas Hugo Pare
- Agenda Hari Ini: Sidang PHPU untuk Kuansing dan Pekanbaru
- Prestasi Gemilang: KPU Riau Dibanjiri Penghargaan
- Semakin Kuat: Peluang SF Hariyanto Merapat ke Golkar dan Gerindra Riau Setelah DPD PDI Perjuangan
- Foto Hasto Kristiyanto Hilang dari Situs DPP PDIP Setelah Jadi Tersangka KPK
- Repol Sambut Positif Pencalonan Parisman Ikhwan untuk Ketua Golkar Riau
- Hasto Kristiyanto Angkat Suara Setelah Jadi Tersangka KPK: Isu Aspirasi Masa Jabatan 3 Periode
Ikan Dewa: Lebih dari Sekadar Mitologi, Sebuah Warisan Keramat dari Leluhur
Bukan Hanya Benda Saja yang Bisa Jadi Keramat, Ikan Dewa Juga Jadi Ikan Keramat Sejak Zaman Nenek Moyang
SuaraMedan.id - Ikan dewa banyak ditemukan di wilayah yang dikeramatkan sejak zaman nenek moyang.
Meski habitatnya di sungai yang airnya jernih dan deras, namun ikan dewa menjadi sulit ditemukan di habitat aslinya karena lingkungannya telah dirusak.
Di sekitar Gunung Ciremai, Jawa Barat, ikan dewa dianggap keramat karena hanya dapat ditemukan di wilayah kolam keramat tertentu, seperti Cigugur, Cibulan, Linggarjati, Pasawahan, dan Darmaloka di Kabupaten Kuningan.
Ikan dewa merupakan bagian dari genus Tor. di Indonesia sendiri, setidaknya ditemukan empat jenis ikan ini yaitu Tor tambroides, Tor douronensis, Tor soro, dan Tor tambra.
Nama ‘dewa’ ini lebih dikenal di Jawa. Sebutan lain berbeda di setiap daerah, seperti ikan semah (Sumsel), ikan sapan (Kalimantan), dan ikan batak (Sumut), ikan kancra (Jabar).
Sedangkan di negara tetangga, Malaysia, ikan ini populer dengan nama mahseer dan wang puliau (Bahasa Mandarin, artinya: tak terlupakan).
Sepintas ikan dewa mirip dengan ikan mas. Spesies asli Indonesia ini berukuran sangat besar. Tor tambroides beratnya bisa mencapai 50 kg, paling besar dibanding ikan sejenisnya.
Sementara ikan dewa lainnya, seperti Tor tambra sekitar 3 kg, Tor douronensis 3-5 kg, dan Tor soro kurang dari 10 kg.
Bentuk kepala yang agak panjang diduga agar memudahkannya berenang di habitat berarus.
Mulutnya besar dan posisinya yang agak di bawah diduga untuk menyesuaikan diri dengan makanan pada substrat di dasar sungai.
Moncong bulat atau runcing, lubang hidung dekat mata daripada moncong, bagian di antara mata rata.
Selain itu, terdapat dua pasang kumis di dekat rahang dan moncong yang memiliki panjang sama.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments