Ikan Dewa: Lebih dari Sekadar Mitologi, Sebuah Warisan Keramat dari Leluhur
Bukan Hanya Benda Saja yang Bisa Jadi Keramat, Ikan Dewa Juga Jadi Ikan Keramat Sejak Zaman Nenek Moyang

By medanku 19 Jan 2025, 20:15:00 WIB Historia
Ikan Dewa: Lebih dari Sekadar Mitologi, Sebuah Warisan Keramat dari Leluhur

SuaraMedan.id - Ikan dewa banyak ditemukan di wilayah yang dikeramatkan sejak zaman nenek moyang.

Meski habitatnya di sungai yang airnya jernih dan deras, namun ikan dewa menjadi sulit ditemukan di habitat aslinya karena lingkungannya telah dirusak.

Di sekitar Gunung Ciremai, Jawa Barat, ikan dewa dianggap keramat karena hanya dapat ditemukan di wilayah kolam keramat tertentu, seperti Cigugur, Cibulan, Linggarjati, Pasawahan, dan Darmaloka di Kabupaten Kuningan.

Ikan dewa merupakan bagian dari genus Tor. di Indonesia sendiri, setidaknya ditemukan empat jenis ikan ini yaitu Tor tambroides, Tor douronensis, Tor soro, dan Tor tambra.

Nama ‘dewa’ ini lebih dikenal di Jawa. Sebutan lain berbeda di setiap daerah, seperti ikan semah (Sumsel), ikan sapan (Kalimantan), dan ikan batak (Sumut), ikan kancra (Jabar).

Sedangkan di negara tetangga, Malaysia, ikan ini populer dengan nama mahseer dan wang puliau (Bahasa Mandarin, artinya: tak terlupakan).

Sepintas ikan dewa mirip dengan ikan mas. Spesies asli Indonesia ini berukuran sangat besar. Tor tambroides beratnya bisa mencapai 50 kg, paling besar dibanding ikan sejenisnya.

Sementara ikan dewa lainnya, seperti Tor tambra sekitar 3 kg, Tor douronensis 3-5 kg, dan Tor soro kurang dari 10 kg.

Bentuk kepala yang agak panjang diduga agar memudahkannya berenang di habitat berarus.

Mulutnya besar dan posisinya yang agak di bawah diduga untuk menyesuaikan diri dengan makanan pada substrat di dasar sungai.

Moncong bulat atau runcing, lubang hidung dekat mata daripada moncong, bagian di antara mata rata.

Selain itu, terdapat dua pasang kumis di dekat rahang dan moncong yang memiliki panjang sama.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment