Breaking News
- PSS Sleman Diterjang Hujan, Cleberson Absen Berat dampak Cedera Parah
- Peluang SF Hariyanto Menguat di Golkar dan Gerindra Setelah Tidak Terdaftar di Bursa DPD PDI Perjuan
- KPU Riau Intensifkan Pengawasan: Kawal Tujuh KPU Daerah di MK
- Effendi Simbolon Usulkan Megawati Mundur dari Posisi Ketua Umum PDIP, Ini Pendapat Andreas Hugo Pare
- Agenda Hari Ini: Sidang PHPU untuk Kuansing dan Pekanbaru
- Prestasi Gemilang: KPU Riau Dibanjiri Penghargaan
- Semakin Kuat: Peluang SF Hariyanto Merapat ke Golkar dan Gerindra Riau Setelah DPD PDI Perjuangan
- Foto Hasto Kristiyanto Hilang dari Situs DPP PDIP Setelah Jadi Tersangka KPK
- Repol Sambut Positif Pencalonan Parisman Ikhwan untuk Ketua Golkar Riau
- Hasto Kristiyanto Angkat Suara Setelah Jadi Tersangka KPK: Isu Aspirasi Masa Jabatan 3 Periode
Misteri Gunung Padang: Situs Megalitikum Tertua di Indonesia dengan Peninggalan Purba
Menelusuri Gunung Padang: Situs Megalitikum Tertua di Indonesia dengan Misteri Peninggalan Purba Berusia Ribuan Tahun
SuaraMedan.id - Gunung Padang, situs cagar budaya nasional yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi salah satu warisan sejarah paling menakjubkan di Indonesia.
Bangunan punden berundak ini bukan hanya yang terbesar, tetapi juga diyakini sebagai situs tertua di Nusantara, mencakup area seluas 291.800 meter persegi.
Situs ini memperlihatkan bukti kehidupan manusia prasejarah yang diperkirakan berusia antara 3.000 hingga 2.000 tahun yang lalu.
Gunung Padang bukanlah formasi alam biasa. Punden berundak di situs ini merupakan buatan manusia, dibangun dari batuan kekar kolom (columnar joint) yang terbentuk secara alami melalui proses geologi.
Uniknya, situs ini berdiri di atas bukit dengan ketinggian sekitar 895 meter di atas permukaan laut.
Gunung Padang terdiri dari lima undakan atau teras, dimulai dari teras pertama di utara hingga teras kelima di selatan.
Keberadaan situs Gunung Padang pertama kali diketahui pada tahun 1914 oleh arkeolog N.J. Krom.
Dalam laporannya kepada Rapporten Oudheidkundige Dienst, Krom menyebut situs ini terletak di dekat Gunung Melati, namun saat itu belum memiliki nama resmi.
Situs ini mulai dikenal luas setelah penemuan peninggalan purbakala oleh warga setempat pada tahun 1979, yang kemudian memicu penelitian arkeologi oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, termasuk ekskavasi pada teras keempat dan kelima.
Sebagai peninggalan zaman megalitikum, atau lebih dikenal sebagai zaman batu besar, Gunung Padang menyimpan banyak sisa-sisa peradaban kuno.
Salah satu bukti nyata adalah adanya tempat pemujaan yang hingga kini masih berdiri tegak.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments