Sanksi PDIP: Jokowi, Gibran, Bobby, dan 24 Kader Lain Dipecat karena Dugaan Pelanggaran Etik dan Kek
Jokowi, Gibran, Bobby Dipecat PDIP dan 24 Kader Lain, Dinilai Langgar Kode Etik dan Menyalahgunakan Kekuasaan, Ini Daftarnya

By medanku 20 Jan 2025, 20:15:00 WIB Politik
Sanksi PDIP: Jokowi, Gibran, Bobby, dan 24 Kader Lain Dipecat karena Dugaan Pelanggaran Etik dan Kek

JAKARTA (SuaraMedan.id) - Pemecatan yang dilakukan DPP PDI Perjuangan terhadap 27 kader termasuk Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution bukan tanpa alasan.

Puluhan kader yang dipecat itu kebanyakan dinilai telah melanggar kode etik partai. Selain ada yang mencalonkan diri pada Pilkada 2024 dari partai lain, ada juga yang dipecat karena mendukung calon yang bukan dari PDIP.

Khusus untuk Jokowi, dipecat PDIP dengan alasan menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi MK yang menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan pelanggaran etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat.

Pemecatan itu diputuskan setelah terselenggaranya Pilpres dan Pilkada Serentak 2024. PDIP beralasan mempunyai nilai etik, lantaran baru memecat Jokowi dari keanggotaan partai.

Pasalnya, muncul spekulasi publik mengapa pemecatan itu tidak dilakukan saat Jokowi masih menjabat sebagai Presiden ke-7 RI.

"Kita memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai Presiden yang harus dihormati semasa menjabat," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Deddy beralasan, DPP PDIP kemarin masih fokus pada gelaran pesta demokrasi. Karena itu, setelah gelaran Pilkada Serentan 2024 selesai, pengurus DPP PDIP baru punya waktu untuk mengevaluasi setiap kader yang dinilai melanggar aturan.

Sebab, tak hanya Jokowi, Gibran dan Bobby yang dipecat dari keanggotaan partai. Selain mereka, ada 24 kader lainnya yang juga dipecat.

"Jadi proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarga, tetapi kader-kader di seluruh Indonesia," ucap Deddy.

Deddy pun menegaskan, pihaknya tak ingin mendengar narasi jahat jika pemecatan Jokowi dilakukan saat masih menjabat Kepala Negara.

Ia memastikan, pemecatan itu merupakan sikap PDIP untuk menegakkan aturan.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment