Breaking News
- PSS Sleman Diterjang Hujan, Cleberson Absen Berat dampak Cedera Parah
- Peluang SF Hariyanto Menguat di Golkar dan Gerindra Setelah Tidak Terdaftar di Bursa DPD PDI Perjuan
- KPU Riau Intensifkan Pengawasan: Kawal Tujuh KPU Daerah di MK
- Effendi Simbolon Usulkan Megawati Mundur dari Posisi Ketua Umum PDIP, Ini Pendapat Andreas Hugo Pare
- Agenda Hari Ini: Sidang PHPU untuk Kuansing dan Pekanbaru
- Prestasi Gemilang: KPU Riau Dibanjiri Penghargaan
- Semakin Kuat: Peluang SF Hariyanto Merapat ke Golkar dan Gerindra Riau Setelah DPD PDI Perjuangan
- Foto Hasto Kristiyanto Hilang dari Situs DPP PDIP Setelah Jadi Tersangka KPK
- Repol Sambut Positif Pencalonan Parisman Ikhwan untuk Ketua Golkar Riau
- Hasto Kristiyanto Angkat Suara Setelah Jadi Tersangka KPK: Isu Aspirasi Masa Jabatan 3 Periode
Sejarah Tak Terduga: Asal Usul Karpet Merah yang Dimulai Sebagai Perangkap Fatal
Glamor Karpet Merah Dalam Dunia Artis, Pertama Kali Digunakan untuk Jebakan Kematian
SuaraMedan.id - Apa yang pertama kali terbesit dalam pikiran anda ketika mendengar karpet merah?
Tentu saja anda akan membayangkan suasana glamor dan mewah dengan publik figur papan atas berjalan diatasnya.
Ya, karpet merah menjadi simbol kehormatan bagi orang yang memiliki status sosial terhormat, warna merah menggambarkan kemewahan, kekuasaan, dan gairah.
Secara psikologis, warna merah memiliki hubungan yang erat dengan status tinggi dan otoritas.
Hal inilah yang membuat banyak bangsawan menggunakan karpet merah dalam acara eksklusif.
Dalam aspek historis, karpet merah pada zaman dahulu dibuat menggunakan bahan yang mahal, seperti serangga cochineal yang amat susah dicari sehingga hanya orang tertentu yang dapat berdiri di atas karpet tersebut.
Namun tahukah kamu kapan pertama kali karpet merah digunakan sebagai lambang penghormatan?
Sejumlah sumber menyebut karpet merah pertama kali disebutkan dalam mitologi Yunani.
Agammeon yang berkuasa pada tahun 458 SM memenangkan perang Troya.
Sang istri, Clytemnestra yang mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Cassandra memerintahkan untuk menggelar karpet merah untuk menyambut sang suami sebagai jebakan.
"Jadikan semua tanah menjadi merah / Di mana kaki-kaki itu lewat; dan keadilan, gelap dahulu kala, / Rumah menerangi dia ke perapian yang tidak dia cari," perintah Clytemnestra.
Penggunaan karpet merah dimaksudkan sebagai simbol perjalanan suaminya menuju kematian.

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments